Friday, October 17, 2008

240 kendaraan ditilang

Suku Dinas Perhubungan Jakarta Pusat melaporkan, sepanjang Kamis kemarin sedikitnya 240 kendaraan ditilang karena menyerobot jalur busway meski sudah ada rambu dan portal di halte busway di Jalan Prapatan, Kwitang, Jakarta Pusat.

"Mungkin karena banyak orang yang belum tahu di sini sudah dipasang portal. Pagi ini pelanggaran sudah menurun jumlahnya. Pukul 08.00-10.00 kemarin ada sekitar 40 pelanggaran, sekarang kurang dari 10 pelanggaran," kata M Akbar, Kasubdis Teknis Dinas Perhubungan DKI, Jumat.

Portal yang seharusnya bisa membuka dan menutup sendiri ketika ada bus transjakarta datang, kemarin mengalami kerusakan, sempat dioperasikan semimanual dengan tombol penggerak dari ruang tiket halte.

Portal di halte Kwitang merupakan uji coba pertama dan dioperasikan hingga dua bulan ke depan antara pukul 05.00 dan 22.00. Jika sukses, portal akan dipasang di semua jalur khusus bus di Jakarta. [Lebih lengkapnya di Kompas]

Read More...

Thursday, October 16, 2008

Swing Busway diresmikan

Walaupun sudah ada spanduk sosialisasi mengenai adanya portal bersensor di Halte Kwitang yang ditempatkan di mulut jalur bus transjakarta, masih banyak pengendara yang membandel dan memaksakan diri melintasi jalur tersebut, dari bajaj, sepeda motor, kendaraan pribadi, hingga kendaraan dinas berpelat merah. Pengendara motor dan bajaj adalah yang paling nekat, mereka menerjang separator begitu melihat ada sekumpulan polisi di depan halte guna menghindari tilangan polisi.

Menurut Ajun Komisaris Polisi Sukarno, penjagaan ini akan dilakukan setiap hari guna menertibkan para pengendara yang bandel tersebut. "Para pengendara kita masih banyak yang kurang disiplin. Kita akan menertibkan hingga tidak ada lagi pengendara yang menerobos jalur bus transjakarta," katanya. [selengkapnya di Kompas]

Baru sehari alat itu dioperasikan, kini sudah bermasalah.
"Tadi palangnya tersenggol bus transjakarta, mas," ujar Dedi, teknisi yang sedari sore ini berkutat dengan kabel-kabel yang tersimpan di dalam tiang portal bersensor tersebut, "limit switch-nya bergeser. Sekarang kita kesulitan memasangnya kembali seperti semula. Saya sendiri belum begitu paham alat ini karena saya hanya desain electrical-nya saja," kata Dedi yang saat itu dibantu oleh dua orang rekannya.

Setelah hampir satu jam berkutat, akhirnya portal senilai Rp 100 juta per unit tersebut dapat beroperasi kembali. Sebelumnya, mereka sempat terlihat sibuk mencari-cari pinjaman tang. Akibat dari tidak berfungsinya portal tersebut, banyak pengendara yang akhirnya melenggang melintasi jalur bus transjakarta tanpa terkena tilang.
[selengkapnya di Kompas]

Read More...

Saturday, September 27, 2008

Swing Busway akan dipasang

Dalam upaya mengatasi penerobosan kendaraan di jalur busway, Dinas Perhubungan DKI Jakarta akan memasang portal bersensor. Kendaraan pribadi tidak akan mudah lagi menerobos jalur bus transjakarta.
"Uji coba akan dilakukan di depan Halte Kwitang, Jakarta Pusat. Kwitang dipilih sebagai lokasi uji coba karena mudah diawasi," kata Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta M Tauchid.

Sensor pembuka tutup portal berada di luar halte. Sensor hanya akan membukakan portal untuk bus transjakarta dan akan kembali menutup setelah bus lewat. Dalam kondisi darurat, kendali dapat diatur dari dalam halte.
Dengan sistem itu penerobosan jalur busway akan diminimalkan. Pemasangan akan dilakukan setelah Lebaran. Pemasangan tidak membutuhkan banyak waktu, diperkirakan akan siap dalam waktu kurang dari seminggu.

penerobosan jalur busway merupakan salah satu masalah utama sistem busway Jakarta, apabila penerobosan dapat diatasi, waktu tempuh bus transjakarta akan lebih cepat.
Portal merupakan salah satu solusi, jika terbukti efektif, maka akan dipasang di semua koridor.
Dalam pengoperasiannya akan bekerja sama dengan Polda Metro Jaya untuk menjaga dan menindak para penerobos koridor bus transjakarta. [lebih lengkapnya di Kompas]

Read More...

Wednesday, March 26, 2008

Perubahan pintu koridor di Harmoni

Pagi tadi di HCB cukup banyak para pengguna busway kebinggungan sendiri, dirubahnya semua pintu koridor tanpa adanya petunjuk yang jelas, menyebabkan banyak pengguna yang bingung,

  • pintu koridor 1 arah blok m dipindahkan ke pintu koridor 3,
  • pintu keberangkatan koridor 2 dipindahkan dipintu koridor 1 arah kota(yang lama) dan
  • pintu keberangkatan koridor 3 pindah ke pintu koridor 1 arah kota ( yang baru eks.pintu koridor 2 kedatangan).

Perubahan yang dilakukan pihak BLU sama sekali tidak memberi solusi yang baik terhadap layanan yang ada di HCB, sudah seharusnya beban koridor di HCB di kurangi.

Seperti yang pernah kita usulkan sebelumnya, ada baiknya pihak BLU segera merealisasikan kepindahan Halte Transit Koridor 2, memang ini butuh waktu dan proses serta dana yang tidak sedikit, semakin lama ditunda maka efek yang terjadi di HCB semakin tidak manusiawi, memindahkan Halte Transit Koridor 2 ke Monas itu salah satu solusi yang cukup baik dan bijak, apa yang akan terjadi bila beban HCB melebihi dari kapasitas, apa harus ada korban dahulu..???
Salam

ismail majid di suaratransjakarta

Read More...

Thursday, February 21, 2008

Terbakar di Tugu Tani

Kebakaran TransJ BBG terulang lagi.
Kali ini TransJ koridor II (Senen-Pulogadung) terbakar di halte Tugu Tani. Penyebabnya karena tabung gas TransJ mengalami korsleting.

"Penyebabnya dari tabung gasnya yang korslet terus terbakar," ujar petugas TMC Ditlantas Polda Metro Jaya Bripka Arif kepada detikcom, Jumat
(22/2/2008).
Arif mengatakan, TransJ yang terbakar itu telah dibawa ke hanggar TransJ di Jl Perintis Kemerdekaan, Jakarta Timur.
"Busnya sudah dibawa pukul 08.30 WIB," katanya.
Saat ini lalu lintas di jalan sekitar lokasi kebakaran tidak semacet tadi. "Sudah lancar," ujarnya. [detikcom]

Read More...

Bus terbakar

Sebuah bus Transjakarta berbahan bakar gas terbakar di depan Hotel Arya Duta, Patung Tani, Jakarta Pusat. Ruangan penumpang bus hangus. Tak ada korban jiwa dalam kejadian di Koridor II Busway jurusan Pulogadung-Harmoni itu.
Brigadir Ogan, petugas piket di Traffic Management Centre Kepolisian Daerah Metro Jaya, mengatakan bus bernomor B 7475 ZS terbakar sekitar pukul 8.34. Kesimpulan sementara, menurut Ogan, kebakaran dipicu korsleting di bagian mesin.
Hingga laporan ini ditulis, bangkai bus masih terongok di lokasi kejadian. Petugas dari Kepolisan Resor Jakarta Pusat sedang menyelidiki rongsokan besi hangus itu. [Tempo - Bus Transjakarta Berbahan Bakar Gas Terbakar - Muhammad Nur Rochmi]

Syaiful Silaban, sopir bus Transjakarta yang terbakar di Bundaran Patung Tugu Tani, diperiksa di Kepolisian Sektor Gambir. "Kejadian masih dalam proses penyelidikan," kata Ajun Komisaris Gede Andana, Wakil Kepala Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Jakarta Pusat hari ini.

Menurut Gede, sebelum terbakar, di Jalan Ridwan Rais bus Transjakarta bernomor B 7475 ZX mengeluarkan asap putih pada bagian atap. Di Tugu Tani, bus berhenti untuk mengeluarkan sekitar 40 penumpang. Penumpag dialihkan ke bus Transjakarta lain.

Asap putih pun berubah cepat jadi hitam. Lalu, api membakar sebagian bus. Beruntung, tangki bus berbahan bakar gas tidak dijangkau api, sehingga tidak terjadi ledakan. ''Dugaan sementara, bus terbakar akibat korsleting listrik,” kata Gede.

Sekitar pukul 10.00, bangkai bus Tranjakarta diderek ke Jalan Perintis Kemerdekaan Jakarta Timur. Berdasarkan pantauan Tempo, arus kendaraan di sekitar Tugu Tani kembali normal. Sisa air pemadam kebakaran masih terlihat menghitam di jalur khusus (busway) Koridor II jurusan Harmoni-Pulogadung itu. Namun, jalur khusus bisa digunakan lagi. [Tempo - Sopir Transjakarta Terbakar Diperiksa - Rudy Prasetyo]

Read More...

Sunday, February 3, 2008

Koridor 2 dan Koridor 3 lumpuh

Angkutan umum massal busway koridor II jurusan Pulogadung - Harmoni dan koridor III Kalideres - Harmoni sejak Jumat hingga Minggu (3/2) belum beroperasi, kata Manager Operasional BLU Tran-Jakarta Rene Nunumete di Jakarta, Minggu (3/2).

"Akibatnya kerugian diperkirakan mencapai Rp100 juta lebih. Jumlah itu hasil perkiraan kerugian selama dua hari terhitung sejak Jumat (1/2) dan Sabtu (2/2). Kerugian Minggu (3/2) belum (dihitung)," ujar kata Rene.

Melihat kenyataan di lapangan pada Minggu (3/2), lanjut Rene, pengoperasian busway masih belum ada tanda-tanda dimulai. BLU Trans-Jakarta hingga kini masih menunggu situasi di lapangan, baik masalah genangan air maupun halte yang dijadikan masyarakat tempat pengungsian. Misalnya, halte Persaki, Jl Daan Mogot, Jakarta Barat, dijadikan tempat pengungsian sejak Jumat-Minggu.

Mondo, salah seorang petugas Pos Polisi Rawa Buaya mengatakan warga menggunakan halte busway, karena daya tampung tenda yang disiapkan di jembatan Persaki tidak mampu menampung.

Permukiman ratusan kepala keluraga (KK) warga RT 001-10/RW 05 dan RW 14 Kelurahan Duri Kosambi yang membelakangi Kali Mokervard dilanda banjir dengan ketinggian air mencapai 1,5 meter. Makanya, jelas Rene, selama air masih menggenangi jalur busway, pihaknya tidak mau mengambil risiko dengan mengoperasikan angkutan massal itu.
Karena perjalanan tidak efektif dan berbahaya, kerusakan juga bisa terjadi. Contohnya untuk koridor III, lanjut Rene, banjir masih menggenangi ruas jalan Daan Mogot tepatnya di depan Studio Indosiar, Dispenda, dan Persaki, Jakarta Barat.

Begitu juga koridor II, banjir terjadi di jalan Pedongkelan, dan Kampus ASMI. Sepanjang jalur itu ketinggian air masih mencapai 60 sentimeter.
"Kita belum bisa memastikan kapan mulai beroperasi. Sebab, genangan masih tinggi," ujar Rene.
"Kita bisa memastikan busway kembali beroperasi jika air benar-benar sudah surut," katanya. [Media Indonesia, foto: nurulwibawacahya]

Read More...