Thursday, October 16, 2008

Swing Busway diresmikan

Walaupun sudah ada spanduk sosialisasi mengenai adanya portal bersensor di Halte Kwitang yang ditempatkan di mulut jalur bus transjakarta, masih banyak pengendara yang membandel dan memaksakan diri melintasi jalur tersebut, dari bajaj, sepeda motor, kendaraan pribadi, hingga kendaraan dinas berpelat merah. Pengendara motor dan bajaj adalah yang paling nekat, mereka menerjang separator begitu melihat ada sekumpulan polisi di depan halte guna menghindari tilangan polisi.

Menurut Ajun Komisaris Polisi Sukarno, penjagaan ini akan dilakukan setiap hari guna menertibkan para pengendara yang bandel tersebut. "Para pengendara kita masih banyak yang kurang disiplin. Kita akan menertibkan hingga tidak ada lagi pengendara yang menerobos jalur bus transjakarta," katanya. [selengkapnya di Kompas]

Baru sehari alat itu dioperasikan, kini sudah bermasalah.
"Tadi palangnya tersenggol bus transjakarta, mas," ujar Dedi, teknisi yang sedari sore ini berkutat dengan kabel-kabel yang tersimpan di dalam tiang portal bersensor tersebut, "limit switch-nya bergeser. Sekarang kita kesulitan memasangnya kembali seperti semula. Saya sendiri belum begitu paham alat ini karena saya hanya desain electrical-nya saja," kata Dedi yang saat itu dibantu oleh dua orang rekannya.

Setelah hampir satu jam berkutat, akhirnya portal senilai Rp 100 juta per unit tersebut dapat beroperasi kembali. Sebelumnya, mereka sempat terlihat sibuk mencari-cari pinjaman tang. Akibat dari tidak berfungsinya portal tersebut, banyak pengendara yang akhirnya melenggang melintasi jalur bus transjakarta tanpa terkena tilang.
[selengkapnya di Kompas]

No comments: