Sunday, February 3, 2008

Koridor 2 dan Koridor 3 lumpuh

Angkutan umum massal busway koridor II jurusan Pulogadung - Harmoni dan koridor III Kalideres - Harmoni sejak Jumat hingga Minggu (3/2) belum beroperasi, kata Manager Operasional BLU Tran-Jakarta Rene Nunumete di Jakarta, Minggu (3/2).

"Akibatnya kerugian diperkirakan mencapai Rp100 juta lebih. Jumlah itu hasil perkiraan kerugian selama dua hari terhitung sejak Jumat (1/2) dan Sabtu (2/2). Kerugian Minggu (3/2) belum (dihitung)," ujar kata Rene.

Melihat kenyataan di lapangan pada Minggu (3/2), lanjut Rene, pengoperasian busway masih belum ada tanda-tanda dimulai. BLU Trans-Jakarta hingga kini masih menunggu situasi di lapangan, baik masalah genangan air maupun halte yang dijadikan masyarakat tempat pengungsian. Misalnya, halte Persaki, Jl Daan Mogot, Jakarta Barat, dijadikan tempat pengungsian sejak Jumat-Minggu.

Mondo, salah seorang petugas Pos Polisi Rawa Buaya mengatakan warga menggunakan halte busway, karena daya tampung tenda yang disiapkan di jembatan Persaki tidak mampu menampung.

Permukiman ratusan kepala keluraga (KK) warga RT 001-10/RW 05 dan RW 14 Kelurahan Duri Kosambi yang membelakangi Kali Mokervard dilanda banjir dengan ketinggian air mencapai 1,5 meter. Makanya, jelas Rene, selama air masih menggenangi jalur busway, pihaknya tidak mau mengambil risiko dengan mengoperasikan angkutan massal itu.
Karena perjalanan tidak efektif dan berbahaya, kerusakan juga bisa terjadi. Contohnya untuk koridor III, lanjut Rene, banjir masih menggenangi ruas jalan Daan Mogot tepatnya di depan Studio Indosiar, Dispenda, dan Persaki, Jakarta Barat.

Begitu juga koridor II, banjir terjadi di jalan Pedongkelan, dan Kampus ASMI. Sepanjang jalur itu ketinggian air masih mencapai 60 sentimeter.
"Kita belum bisa memastikan kapan mulai beroperasi. Sebab, genangan masih tinggi," ujar Rene.
"Kita bisa memastikan busway kembali beroperasi jika air benar-benar sudah surut," katanya. [Media Indonesia, foto: nurulwibawacahya]

No comments: